Jumat, 23 April 2010

Pulau Seribu Kehilangan 10 Pulaunya

Pembangunan pasir untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan Bandar Udara Soekarno-Hatta – menyebabkan hilangnya 9-10 pulau di Kepulauan Seribu.

Pulau-pulau yang hilang ini berlangsung secara bertahap sejak tahun 1983 – 1987. Menurut Peneliti Utama Puslitbang Oseanografi LIPI, Otto SR Ongkosongo, hilangnya pulau-pulau tersebut sebagian besar akibat pengambilan pasir untuk berbagai proyek pembangunan di bibir pantai Jakarta, termasuk pembangunan Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Pulau-pulau yang hilang tersebut antara lain : Umbi Besar, Umbi Kecil, Air Kecil, Air Sedang, Nyamuk Besar, Dapur, Father Smith serta pulau Jong yang terletak di sebelah timur pulau Pari.

Menurut Ongkosongo, proses hilangnya pulau -pulau tersebut akibat proses perubahan di bawah air (infra tidal), dimana terjadi perusakan pada biota yang ada. Dan ini faktor penyebab yang paling dominan. Karena pertama, bersifat langsung- yakni akibat perusakan biota kehidupan yang disebabkan ulah manusia tak bertanggung jawab. Seperti : pembabatan mangrove (bakau)sampai pengambilan pasir. Ke dua, akibat perubahan tidak langsung, seperti : perubahan alam yang mengakibatkan matinya kerangdi sekitar pantai atau akibat kualitas air pantai yang tidak mampu mendukung kehidupan kerang di pulau. Ongkosono memberi contoh: pulau kamal yang terletak di daerah Tanjung Priok yang kini menyatu dengan wilayah Tanjung Priok.

Selain itu, akibat perubahan pasang surut (inter tidal) serta akibat perubahan di atas air (supra tidal) yang langsung berhubungan dengan tingkah laku manusia di pulau yang bersangkutan.

Ongkosongo memberi contoh, pulau Nyamuk Besar dulunya merupakan tempat wisata pertama di kepualuan Seribu. Namun pulau tersebut tenggelam karena erosi berat yang tidak tertangani..

Menurutnya hal ini sangat menyedihkan. Karena hal ini justru terjadi di saat Indonesia sudah merdeka. Ketika bangsa ini sudah mengenal arti dari ilmu pengetahuan. Sebab jelas dengan hilangnya pulau-pulau tersebut berarti musnah sudah fungsi pulau bersangkutan sebagai ekologi, estetika, tempat tinggal, penelitian, berikut fungsi lainnya.

Selain ke sepuluh pulau tersebut, ada beberapa pulau yang tergolong ‘parah’. Bila tidak tertangani secara seksama, nasibnya juga akan sama dengan ke sepuluh pulau tadi. Antara lain : Pulau Kelor, Nyamuk Kecil, Dapur Kecil, Air, Bidadari serta Onrus.

Sumber:
http://mepow.wordpress.com, dalam :
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=51515533

Tidak ada komentar:

Posting Komentar